, Jakarta - Rasulullah SAW merupakan Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Beliau diutus sebagai Rasul untuk menyampaikan wahyu Allah, kepada manusia.
Beliau adalah manusia tanpa dosa namun tidak pernah sombong dan senantiasa bertobat sepanjang hidupnya. Istimewanya lagi, Rasulullah adalah makhluk kesayangan Allah sepanjang masa dan tidak ada penggantinya hingga kini.
Dilipat Gandakan title=Kisah Ajaib Di Zaman Rasulullah Yang Jarang Diketahui style=width:100%;text-align:center; onerror=this.onerror=null;this.src='https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRDsXV_RGQVNiLTsi7apq8J9XmzOATdNROGmdc2uHRMcGhArhRdHLPBG_WiIob92gGaDkg&usqp=CAU'; />
Sebagai manusia yang diutus kepada umatnya tentu saja beliau sudah punya jaminan berupa penjagaan dari Allah selama hidup di dunia. Sehingga tidak heran banyak sekali kejadian tidak biasa yang sulit dicerna dengan logika namun dialami oleh Rasulullah SAW.
Wabah Penyakit Di Zaman Nabi Muhammad Saw
Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa rangkuman kisah menarik Rasulullah SAW yang jarang diketahui. Semoga dengan diceritakannya kisah-kisah ini akan semakin meningkatkan kecintaan kita terhadap Rasulullah dan meneguhkan iman kita terhadap Sang Maha Pencipta.
Kisah menarik pertama yaitu bercerita tentang sebuah batu yang memberi salam kepada Rasulullah SAW. Kisah ini berawal ketika Rasulullah masih berada di Mekkah sebelum diangkat menjadi nabi. Tentu saja hal ini menjadi unik dan aneh, sebab batu adalah benda yang tidak bisa berbicara.
Rasulullah SAW pun mengetahuinya, akan tetapi beliau dan para sahabat tidak satupun berpikir untuk memungut atau membawa pulang batu tersebut apalagi untuk dijadikan penangkal atau alat terapi jika beliau sakit.
Bahkan Nabi Berfilsafat
Dari sahabat Jabîr bin Samrah, ia berkata bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah memberi salam kepadaku sebelum aku diangkat menjadi nabi. Sesungguhnya aku mengetahuinya sampai sekarang” [HR. Muslim]
“Dari Jâbir bin Abdillâh ia berkata: “Jika Rasulullâh berkhutbah beliau bersandar kepada batang kurma di salah satu tiang masjid. Tatkala mimbar telah dibuat dan beliau duduk di atasnya, tiang tersebut menangis bagaikan rintihan seekor unta, semua orang yang ada dalam masjid mendengarnya. Lalu Rasulullâh turun dan mengusapnya, barulah ia diam”.
Berdasarkan hadits di atas dijelaskan bahwa tiang tersebut merasa sedih karena Rasulullah tidak lagi menjadikan dirinya sebagai sandaran. Mendengar tangisan tiang tersebut, Rasulullah pun mengusapnya agar berhenti. Namun tidak untuk mencari keberkahan darinya.
Vocab.txt · Chemsseddine/bert2gpt2summ Finetuned Mlsum At 57cfa2e0cbd41aeb2a9e0a1e9b7888e74ff35af3
Dari Ya’la bin Murrah ats-Tsaqafy, ia berkata: “Ketika kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, kami berhenti di suatu tempat, lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur. Tiba-tiba datang sebatang pohon berjalan membelah bumi sampai menaungi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ia kembali lagi ke tempatnya semula. Tatkala Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, aku sebutkan hal tersebut kepada beliau. Beliau berkata: “Ia adalah pohon yang meminta izin pada tuhannya untuk memberi salam padaku, lalu Allah Azza wa Jalla mengizinkannya“.
Namun, meskipun nabi dan para sahabat mengetahui bahwa ada pohon yang bisa berjalan, tidak ada di antara mereka yang mengkeramatkan pohon tersebut sebagaimana kebiasaan orang-orang terhadap pohon yang dianggap sakti.
Dari Ya’la bin Murrah Ats Tsaqafy, ia berkata: ”Ketika kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kami melewati seekor unta yang sedang diberi minum. Tatkala onta tersebut melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mengeluh dan meletakkan lehernya. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri dekatnya dan bertanya: ”Mana pemilik onta ini?” Lalu datanglah pemiliknya, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ”Juallah ia padaku!” Lalu pemiliknya menjawab: ”Kami hadiahkan padamu ya Rasulullâh. Ia adalah milik keluarga yang tidak memiliki mata pencaharian selain unta ini.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:“Sesungguhnya ia telah mengadukan tentang banyak bekerja dan kekurangan makanan, maka berbuat baiklah kamu kepadanya”.
Makna Maha Besar
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Nabi Yeremia adalah salah satu nabi perjanjian lama yang berkarya sebelum bangsa Israel atau Kerajaan Yehuda ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel. Dalam Alkitab, n amanya disebut sebanyak 134 kali dalam 5 kitab, dan pertama kali muncul dalam 2 Tawarikh 35:25. Fakta yang cukup menarik adalah N abi Yeremia dipanggil menjadi nabi oleh Allah ketika dirinya masih sangat muda.
Yeremia dalam Bahasa Ibrani disebut Yirməyāhū (יִרְמְיָה), yang berarti Tuhan itu tinggi, Tuhan itu mulia. Yeremia adalah anak imam Hilkia dari Anatot, ia lahir sekitar tahun 645 SM. Yeremia lahir dan dibesarkan di Anatot yang menjadi desa para imam, yang berjarak 6 km di timur laut dari Yerusalem. Yeremia diduga adalah keturunan Abyatar, imam raja Daud, yang dipecat oleh raja Salomo dari jabatan imamnya di Yerusalem dan diasingkan ke tanah miliknya di kota Anatot (bnd. 1 Raja-raja 2:26-27).
Proses panggilan Yeremia untuk menjadi nabi dimulai pada tahun 627 SM, atau memasuki masa 13 tahun pemerintahan Raja Yosia atas Yehuda. Menurut keterangan Alkitab, Yeremia dipanggil sebagai nabi ketika ia masih muda dan belum pandai bicara (Yeremia 1:6). Dalam ayat tersebut kata muda dalam Bahasa Ibrani di tulis na’ar yang memiliki arti ganda, yaitu periode masa anak-anak (Kejadian 2:6) atau masa belia (1 Samuel 30:17). Jika umunya seorang nabi dipanggil saat berusia antara 20-30 tahun ke atas, namun menurut analisa dapat diketahui bahwa Yeremia dipanggil sebelum genap berusia 20 tahun.
Apakah Pada Zaman Nabi Muhammad Sudah Ada Bacaan Dalam Solat Seperti Yang Kenal Sekarang?
Nabi Yeremia adalah nabi yang melayani di daerah Yehuda, atau kerajaan Israel Selatan. Ketika Israel pecah menjadi dua kerajaan, utara dan selatan maka nabi Yeremia fokus melayani di daerah Selatan.Yeremia melakukan tugasnya sebagai nabi selama 40 tahun dalam masa pemerintahan lima raja Yehuda, yaitu pada masa raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia
Yeremia menentang dua kejahatan pada zamannya, yaitu penyembahan berhala dan ketidakadilan. Ia menentang nubuat para nabi-nabi palsu. Yeremia juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan. Yeremia merupakan salah satu nabi yang tidak hanya menyampaikan nubuat atas orang-orang Yehuda, tetapi ia juga mengalami apa yang ia sampaikan. Selain itu inti pengajaran Yeremia menekankan bahwa Allah adalah pencipta dan Tuhan yang berdaulat, yang memerintah segala sesuatu yang ada dilangit dan di bumi (Yeremia 27:5, 23:23, 5:22, 24 dan 10:12)
Pengertian Yeremia akan panggilannya yang kuat sebagai nabi menimbulkan permusuhan dengan para nabi palsu dan imam-imam. Yeremia tidak kompromi terhadap nabi-nabi palsu dan imam-imam yang berusaha mengeruk keuntungan dari jabatan mereka dan ramalan manis mereka yang berkata bahwa Yerusalem tidak akan jatuh ke tangan orang Babel (Yeremia 6:13, 18:18). Yeremia berupaya keras menentang nubuatan para nabi palsu dan berusaha menyadarkan umat Yehuda. Dalam Yeremia 23, Yeremia menubuatkan celaka dan hukuman atas para pemimpin rohani Yehuda (para imam dan nabi palsu) yang demi kepentingan pribadi telah memperkaya diri tanpa memperhatikan sama sekali keadaan bangsanya.
Nabi Yusuf As Tak Sekadar Mentakwilkan Mimpi Sang Raja
Yeremia memiliki pergumulan-pergumulan berat semasa hidupnya. Mulai dari sejak pemilihannya sebagai nabi yang dirasanya masih sangat muda sampai kepada akhir dari pelayanannya. Ia merupakan sosok pribadi yang penyabar dan memiliki jiwa patriot bagi bangsanya, Yehuda. Kehidupan pribadinya tidak lepas dari doa-doanya kepada Tuhan yang penuh dengan tangisan (Yeremia 9:1 & Yeremia 13:17). Ia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat. Kehadiran nabi-nabi palsu dizamannya telah ‘memaksa’nya untuk bersandar kepada Tuhan bukan kepada pengertiannya sendiri.
Yeremia adalah salah satu nabi yang masa pelayanannya cukup panjang. Dia hidup di zaman 5 raja Yehuda, dan menyaksikan sendiri kota Yerusalem jatuh ke tangan Raja Nebukadnezar pada tahun 589 SM. Yeremia juga menyaksikan sebanyak 3 kali orang-orang Yahudi di angkut dan dibuang ke Babel, pembuangan ke Babel terjadi pada tahun 597 SM, 587 SM dan 583 SM.
Penyampaian pesan Tuhan dan nubuatan yang disampaikan Yeremia kepada umat Yehuda cukup mengancam keselamatannya. Kerasnya nubuatan yang disampaikan Yeremia membuatnya hampir di bunuh (Yeremia 26). Ia juga pernah dimasukan ke dalam sumur agar mati kelaparan (Yeremia 38). Selain itu, di tengah ancaman militer Babel, Yeremia berdiri bukannya memotivasi umat untuk membela bangsanya, namun ia malah menyatakan kekalahan total bangsanya. Para pemimpin militer menuduh Yeremia memadamkan semangat juang bangsanya dan menuduhnya subversif sehingga ia harus mendekam dalam penjara (Yeremia 37:15). Walau demikian Yeremia tetap hidup.
Takfir Dan Pembagian Tauhid
Nabi Yeremia merupakan penulis Kitab Yeremia dalam Alkitab. Kitab Yeremia digolongkan pada kitab-kitab nabi besar, bersama kitab Yesaya, Yehezkiel dan Daniel. Disebut demikian karena disebabkan oleh tebalnya kitab serta luasnya jangkauan nubuatan mereka.
Kitab Yeremia memuat masa datangnya firman Tuhan kepada nabi Yeremia sejak tahun ke-13 pemerintahan raja Yosia (627 SM) sampai pembuangan ke Babel (586 SM). Naskah tulisan yang sekarang menjadi Kitab Yeremia sudah lengkap pada abad ke-6 SM dan tidak diubah-ubah lagi. Ini didukung oleh sejumlah saksi yang hidup pada abad ke-5 dan ke-6 SM,
Masa terakhir hidup Yeremia sebagai nabi penuh pergumulan, ia tinggal di Mesir dan menubuatkan mengenai kekalahan Mesir atas Nebukadnezar dan menemplak ibadah orang Yahudi yang tinggal di Mesir yang dirasuki penyembahan berhala (Yeremia 44:1). Tentang peristiwa-peristiwa berikutnya dalam hidupnya atau bagaimana ia meninggal tidaklah diketahui. Namun kuat dugaan bahwa Nabi Yeremia menghembuskan nafas terakhirnya di Mesir.
Pdf) Identitas Dan Fungsi Dari Para Nabi Di Dalam Kitab Tawarikh
Menurut Hieronimus, seorang imam dan teolog yang lahir tahun 347 dan Tertulianus, seorang penulis dan pemimpin gereja abad kedua meyakini bahwa Yeremia dirajam di Mesir oleh orang-orang Yahudi.
Sebagaimana banyak nabi-nabi Israel yang dicatat dalam Alkitab Ibrani, Yeremia dianggap sebagai nabi Islam oleh banyak orang Muslim. Yeremia dalam bahasa Arab disebut Aramiya (إرميا, ). Namanya tidak disebut di dalam Al Quran, tetapi tafsiran dan sastra Islam banyak menceritakan mengenai kisah hidup Yeremia dan tradisi yang berasal darinya. Ada sastra Islam yang mencatat kehancuran Yerusalem yang paralel dengan kisah yang dicatat dalam Kitab Yeremia.
Nah itulah F akta Alkitab mengenai Nabi Yeremia yang sudah dibahas oleh JC Channel, kalau kamu diberkati, pastikan kamu membagikannya ke teman-temanmu ya. Untuk lihat Fakta Alkitab lainnya dan juga berbagai video inspiratif dari JC Channel kunjungi langsung akun YouTube-nya dengan KLIK DISINI.Mereka yang menyatakan bahwa “Tuhan yang bilang memiliki wajah, mata, pinggang, tangan,
Komentar